Mezquita, Barangkali teman-teman sudah ada yang pernah membaca
sejarah ini, ya mezquita. Dalam bahasa sepanyol Mezquita adalah Masjid,
pada zaman kejayaan Islam di Eropa mezquita adalah masjid yang sangat
besar. Tempat ini menjadi tempat ibadah ummat islam pada zaman dulu
kala, tempat mendekatkan diri seorang hamba kepada Sang Penciptanya.
Bangunan yang mengah ini dahulu menjadi pusat pengkajian Ilmu, bukan
saja haya ilmu agama, namun juga ilmu Pengetahun yang lain, seperti ilmu
seni budaya dan ilmu yang lainnya.
Lantas Bangunan ini sekarang menjadi apa ? pikiran saya tercengang setelah mengatahui bagunan ini tidak menjadi bagunan tempat berkhalwat Ummat Islam kepada Sang Pemilik Alam Semesta. Teman, tahukah kalian ? bangunan ini sekarang menjadi tempat Ibadah ummat non muslim. Bahkan apabila kalian berkunjung Bangunan ini kalian harus membayar tiket masuk dengan beberapa jumlah euro.
Sangat miris memang, teruntuk ummat muslim dari berbagai penjuru yang dahulunya bagunan ini mnejadi tempat yang sangat indah, menyejukkan hati dan jiwa namun sekarang tidak sesuai dengan funsgi semula. Sedikit tidak rasional ketika ummat muslim harus masuk ke tempat ibadahnya kemudian harus merogoh gocek terlebih dahulu. Bayangkan ketika kalian mempunyai rumah lantas, ketika ingin kembai ke rumah sang pemilik rumah harus membayar tiket masuk. Bukan hanya itu saja bahkan sangat kikuk apabila kalian masuk ke Masjid harus tetap mengenakan alas kaki dan ketika masuk didalam bagunan yang seharusnya mendegarkan ayat-ayat yang menyejukkan hati malah tergantikan oleh suara gaduh pengunujung dan terkadnag sayup-sayup suara musik juga akan terdengar telinga.
Disisi lain, di luar bagunan mezqueta. Banyak keda-kedai penjual daging yang sagat besar. Dengan corak khas daging tersebut dan menjadi makanan lezat bagi non muslim, ya daging itu adalah daging babi. Dari kisah seorang yang pernah mejelalahi kota dengan julukan The true city of light ini. Pada salah satu kedai nampak seorang Penjual dagging sedang memotong menjadi beberapa bagian daging tersebut. Namun setelah jauh diajak berdiskusi ternyat penjual daging babi tersebut adalah muslim.
Menurut Washington Irving dalam bukunya berjudul "Al-Hamra", penyebab kemunduran umat Islam di Andalusia, bukan karena kehebatan dan kekuatan tentara Salib (seperti banyak disimpulkan oleh para sejarawan) tetapi karena pertikaian internal, Dan sayang, istana yang begitu megah itu tak lagi diurus, bahkan dijarah dan dihancurkan, termasuk Perpustakaan CORDOVA yang menyimpan banyak dokumen penting bagi ilmu pengetahuan.
Lamunan saya melayang ke negeri dengan simbol yang sangat tidak asing lagi, negeri dengan bendera yang sering menjadi klebed di bersanding sebelahan dengan negeri nusantaraku, negeri tersebut adalah negeri Palestina. yang di memiliki kiblat pertama sebelum ka'bah dibagun. yaitu masjidil Aqsa. Lamumam saya perfikir barang kali dahulu kala mezqueta dijajah sehingga sekarang dialihfungsikan menjadi bukan baunan tempat ibadah ummat muslim.
Saya berdoa semoga dalam waktu tidak lama, negeri yang menjadi tempat berdirinya Masjid Aqsa benar-benar merdeka.
Lantas Bangunan ini sekarang menjadi apa ? pikiran saya tercengang setelah mengatahui bagunan ini tidak menjadi bagunan tempat berkhalwat Ummat Islam kepada Sang Pemilik Alam Semesta. Teman, tahukah kalian ? bangunan ini sekarang menjadi tempat Ibadah ummat non muslim. Bahkan apabila kalian berkunjung Bangunan ini kalian harus membayar tiket masuk dengan beberapa jumlah euro.
Sangat miris memang, teruntuk ummat muslim dari berbagai penjuru yang dahulunya bagunan ini mnejadi tempat yang sangat indah, menyejukkan hati dan jiwa namun sekarang tidak sesuai dengan funsgi semula. Sedikit tidak rasional ketika ummat muslim harus masuk ke tempat ibadahnya kemudian harus merogoh gocek terlebih dahulu. Bayangkan ketika kalian mempunyai rumah lantas, ketika ingin kembai ke rumah sang pemilik rumah harus membayar tiket masuk. Bukan hanya itu saja bahkan sangat kikuk apabila kalian masuk ke Masjid harus tetap mengenakan alas kaki dan ketika masuk didalam bagunan yang seharusnya mendegarkan ayat-ayat yang menyejukkan hati malah tergantikan oleh suara gaduh pengunujung dan terkadnag sayup-sayup suara musik juga akan terdengar telinga.
Disisi lain, di luar bagunan mezqueta. Banyak keda-kedai penjual daging yang sagat besar. Dengan corak khas daging tersebut dan menjadi makanan lezat bagi non muslim, ya daging itu adalah daging babi. Dari kisah seorang yang pernah mejelalahi kota dengan julukan The true city of light ini. Pada salah satu kedai nampak seorang Penjual dagging sedang memotong menjadi beberapa bagian daging tersebut. Namun setelah jauh diajak berdiskusi ternyat penjual daging babi tersebut adalah muslim.
***
Menurut Washington Irving dalam bukunya berjudul "Al-Hamra", penyebab kemunduran umat Islam di Andalusia, bukan karena kehebatan dan kekuatan tentara Salib (seperti banyak disimpulkan oleh para sejarawan) tetapi karena pertikaian internal, Dan sayang, istana yang begitu megah itu tak lagi diurus, bahkan dijarah dan dihancurkan, termasuk Perpustakaan CORDOVA yang menyimpan banyak dokumen penting bagi ilmu pengetahuan.
Lamunan saya melayang ke negeri dengan simbol yang sangat tidak asing lagi, negeri dengan bendera yang sering menjadi klebed di bersanding sebelahan dengan negeri nusantaraku, negeri tersebut adalah negeri Palestina. yang di memiliki kiblat pertama sebelum ka'bah dibagun. yaitu masjidil Aqsa. Lamumam saya perfikir barang kali dahulu kala mezqueta dijajah sehingga sekarang dialihfungsikan menjadi bukan baunan tempat ibadah ummat muslim.
Saya berdoa semoga dalam waktu tidak lama, negeri yang menjadi tempat berdirinya Masjid Aqsa benar-benar merdeka.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih sudah berkunjung :))