cari tau

Wednesday, 28 November 2012

Tim sepak bola itu kerenn

abis nonton Indonesia vs Singapura bro. kerenn abis dah. loe pasti ga ngira padahal itu lawan, cukup berat dan menantang untuk dikalahkan. Berdasarkan sumber status di FP Kompas mengatakan bahwa "Piala AFF: Indonesia 1 - 0 Singapore. Indonesia secara dramatis berhasil mengalahkan Singapura dengan skor 1-0 berkat tendangan bebas Andik Vermansyah di menit ke-88. Hasil ini merupakan kemenangan perdana Indonesia atas Singapura setelah 14 tahun."

Nah !, setelah sekian lamanya 14 tahun akhirnya perjuangan TIMNAS mendapatkan hasil yang sangat memusakan, betul ga, tapi loe tau ga apa yang membuat mereka itu jadi menag ?, mau tau jawabanya.. oke dah simak berikut ini. 

Dalam suatu tim itu yang membuat keberhasilan dan kemenangan untuk mencapai suatu tujuan dalam suatu tim itu, bukan hanya tugas ketua atau kepala dari tim itu sendiri, nah lo.. sudah da yang kesindir , biasa aja deh. So tugas dari tugas dalam suatu tim itu kudu dijalankan secara bersama - sama, singkatnya secara jama'ah. Bagi yang hobinya loby-loby dan dipomasi itu ya tugasnya ga jauh beda dengan hobinya, so bagi yang suka loby dan diplomasi bisa juga dimasukan ke divisi bubungan masyarakat atau bagi yang suka dengan teknologi informasi dan pandai dalam mengopasikan berbagai teknologi terkini, nah bagi yang senegnya seperti itu so gabungin aja ke divisi komunikasi dan informasi. dan seterusnya.

Sekarang kembali lagi ke sepak bola, Coba temen - temen mbayangin jika striker main dan ngiring bola sendiri, lari mau sendiri mondar - mandir sendiri gitu  nah bisa mbayangin nga loe, ngakak kan.. trus coba bayagin lagi kalau pemain sayap kiri maju - maju sendiri sayap kiri juga maju - maju sendiri kebayang ngak sih jadi kayag apa kerjasama dalam permainan itu. Ditambah lagi ketika penjaga gawang yang semestinya njaga gawang eh, malah bermain maju ke depan jauh gitu atau malah tidur dan ga mau tau denan sedag apa yang terjadi pada gawangnya, atau malah tidur dan santai - santai aja. Padahal kan penjaga gawang itu tugasnya njaga gawang agar tidak ada yang membobolnya, gitu kan.  

dan yang mau saya katakan adalah "Suatu tim tidak akan menag dalam sebuah pertandingan jika tidak ada kerjasama yang baik di dalamnya" seperti halnya perktaan seperti ini"Kejahatan yang terkoordinasi akan mengalahkan Kebaikan yang tidak terkoordnisasi". Itu membuktikan bahwasanya koordinasi dan komunikasi itu penting bro. Cara dan tata krama dalam melakukan semunya itu juga ada seninya sendiri, biar ga miskom - miskom gitu.






Sunday, 4 November 2012

The Young




Wahai pemuda, jika semangat dakwahmu melemah, lihatlah mereka para assabiqunal awwalun yang ditempa Rasulullah SAW di rumah Arqam bin abi Arqam. Tak kurang 25 dari 40 orang assabiqunal awwalun itu berusia di bawah 30 tahun. Mereka adalah pemuda! Sepertimu! Dan sejarah kemenangan selalu diukir oleh para pemuda.

“Oleh karena itu,” kata Hasan Al Banna dalam Majmu’atur Rasail, “sejak dulu hingga sekarang pemuda merupakan pilar kebangkitan. Dalam setiap kebangkitan, pemuda adalah rahasia kekuatannya. Dalam setiap fikrah, pemuda adalah pengibar panji-panjinya”.

Wahai pemuda, semestinya kita malu jika usia kita masih muda, status kita pemuda, tetapi kita tidak memiliki semangat juang dalam menegakkan kebenaran dan mendakwahkan Islam. Apa artinya menjadi pemuda jika energi dan vitalitas untuk bergerak tidak dimiliki? Apa artinya menjadi pemuda jika sikap diam menghalangi diri berkebajikan?

“Pemuda yang tidak memiliki semangat dakwah,” kata Imam Syafi’i dalam antologi syairnya, “takbirkanlah ia empat kali, karena sesungguhnya ia telah mati.”

“Barang siapa yang enggan berdakwah / menyeru, maka takbirkanlah ia 4 kali ( shalat jenazah ) karena sungguh ia telah mati sebelum mati” – Imam Asy Syafi’i-

Lihatlah mereka, para assabiqunal awwalun yang ditarbiyah Rasulullah di rumah Arqam bin Abi Arqam. Tidakkah kita iri dengan mereka yang usianya masih belia tetapi menjadi tonggak dakwah Islam dengan segala konsekuensi dan resikonya. Lepas dari mereka disebut sebagai kutlah oleh harakah tertentu dan disebut sebagai kataib oleh harakah lainnya, tak kurang 25 dari 40 sahabat itu berusia kurang dari 30 tahun. Mari simak nama-nama assabiqunal awwalun ini, lihatlah usianya dan seraplah semangat juang mereka:
1. Ali bin Abu Thalib berusia 8 tahun

2. Zubair bin Awwam berusia 8 tahun
3. Thalhah bin Ubaidillah berusia 11 tahun
4. Arqam bin Abi Arqam berusia 12 tahun
5. Abdullah bin Mas’ud berusia 14 tahun
6. Sa’ad bin Abi Waqash berusia 17 tahun
7. Mas’ud bin Rabi’ah berusia 17 tahun
8. Abdullah bin Mazhun berusia 17 tahun
9. Ja’far bin Abu Thalib berusia 18 tahun
10. Qudamah bin Mazhun berusia berusia 19 tahun
11. Sa’id bin Zaid berusia < 20 tahun
12. Shuhaib ar-Rumi berusia < 20 tahun
13. Zaid bin Haristah berusia sekitar 20 tahun
14. Utsman bin Affan berusia sekitar 20 tahun
15. Thulaib bin Umair berusia sekitar 20 tahun
16. Khabab bin Al-Art berusia sekitar 20 tahun
17. Saib bin Mazhun berusia sekitar 20 tahun
18. Amir bin Fuhairah berusia berusia 23 tahun
19. Mush’ab bin Umair berusia 24 tahun
20. Miqdad bin Al-Aswad berusia berusia 24 tahun
21. Abdullah bin Jahsy berusia 25 tahun
22. Umar bin Khatab berusia 26 tahun
23. Abu Ubaidah bin Jarah berusia 27 tahun
24. Utbah bin Ghazwan berusia 27 tahun
25. Abu Hudzaifah bin Utbah berusia sekitar 30 tahun
26. Bilal bin Rabah berusia sekitar 30 tahun
27. ‘Ayash bin Rabi’ah berusia sekitar 30 tahun
28. ‘Amir bin Rabi’ah berusia sekitar 30 tahun
29. Na’im bin Abdullah berusia sekitar 30 tahun
30. Utsman bin Mazhun berusia sekitar 30 tahun
31. Abu Salmah Abdullah bin Abdul Asad al-Makhzumi berusia sekitar 30 tahun
32. Abdurrahman bin Auf berusia sekitar 30 tahun
33. Ammar bin Yasar berusia sekitar 30-40 tahun
34. Abu Bakar Ash Shidiq berusia 37 tahun
35. Hamzah bin Abdul Muthalib berusia 42 tahun
36. Ubaidah bin Al-Harits berusia 50 tahun

Selain 36 nama di atas, ada beberapa shahabiyah assabiqunal awwalun seperti Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Khatab, Ummu Aiman, Ruqayyah, dan Sumayyah. Nama yang disebut terakhir ini menjadi syahidah pertama fi sabilillah bersama suaminya yang juga syahid: Yasir. Sehingga keduanya tidak dimasukkan ke dalam nama-nama sahabat yang dibina Rasulullah di rumah Arqam bin Abi Arqam.
Menjadi pemuda, artinya adalah menjadi manusia yang bersemangat. Menjadi pemuda, artinya adalah menjadi orang-orang yang mampu bergerak cepat. Menjadi pemuda, artinya menjadi pribadi tangguh yang siap menyelamatkan umat. Para pemuda pendahulu kita telah memberikan contoh dan menjadi teladan, jika engkau tak juga menemukan siapa mereka, lihatlah mereka assabiqunal awwalun; generasi pertama dari kalangan sahabat. [Muchlisin]